Gelombang kegembiraan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 mulai terasa di seantero Nusa Tenggara Barat. Namun, di tengah hiruk pikuk persiapan hari raya, satu hal yang selalu menjadi perhatian utama masyarakat dan pemerintah adalah stabilitas pasokan pangan, khususnya beras. Kabar baik datang dari gudang-gudang logistik: stok beras di NTB berada pada level melimpah dan sangat aman. Hal ini memastikan masyarakat dapat menyambut pergantian tahun dengan damai, jauh dari kekhawatiran akan kelangkaan atau lonjakan harga.
Menurut data terbaru, saat ini stok beras di NTB yang dikuasai Perum Bulog Kanwil NTB mencapai angka fantastis, yakni di atas 167.000 ton (setara 167 juta kilogram), sebuah volume yang tak hanya mencukupi untuk Nataru 2026, tetapi bahkan diproyeksikan aman hingga tahun 2027 mendatang. Kuantitas ini adalah bantalan yang sangat solid untuk menopang kebutuhan konsumsi domestik, sekaligus menjadi benteng pertahanan terhadap spekulasi harga di pasar.
Benteng Pertahanan Pangan : Strategi Bulog NTB
Ketersediaan stok yang begitu tangguh ini bukanlah terjadi begitu saja. Ia adalah buah dari kerja keras dan strategi matang yang dilaksanakan oleh Bulog NTB. Pimpinan Wilayah Bulog NTB, Mara Kamin Siregar, menegaskan komitmen penuh untuk menjaga ketersediaan ini. Koordinasi intensif dengan para petani, kelompok tani, hingga pemerintah daerah terus dilakukan untuk memaksimalkan penyerapan gabah lokal, mengingat NTB merupakan salah satu lumbung pangan utama di Indonesia.
Bulog NTB secara konsisten melakukan pembelian gabah dan beras dari hasil panen raya lokal dengan harga yang menguntungkan petani, sebuah langkah strategis yang tidak hanya mengisi gudang, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian pedesaan. Di sisi lain, Bulog NTB juga memperketat pengawasan terhadap kualitas beras yang tersimpan. Setiap karung cadangan beras pemerintah (CBP) dijaga dengan standar terbaik, bahkan disiapkan mekanisme penukaran jika ada beras bantuan pangan yang dianggap kurang sesuai mutunya oleh penerima manfaat. Ini adalah jaminan kualitas prima dari Bulog NTB untuk setiap warga.
Operasi Pasar dan Bantuan Pangan Sebagai Katup Pengaman
Guna memastikan stabilitas harga di tingkat konsumen, Bulog NTB tidak hanya bertumpu pada penyimpanan, tetapi juga aktif menyelenggarakan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Beras SPHP ini digelontorkan secara masif ke pasar-pasar tradisional, ritel modern, dan melalui berbagai outlet resmi di seluruh kabupaten/kota. Tujuannya hanya satu: meredam laju kenaikan harga yang kerap terjadi jelang hari besar.
Selain SPHP, Bulog NTB juga tengah gencar melaksanakan distribusi Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (CPP) yang merupakan program pemerintah pusat. Penyaluran ini melibatkan puluhan ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Mataram, Lombok Tengah, dan wilayah NTB lainnya. Penyaluran bantuan ini, yang bahkan digabungkan dengan minyak goreng, menjadi langkah efektif untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mengurangi tekanan permintaan di pasar bebas, sebuah dinamika yang sedang menjadi kabar Lombok terbaru hari ini di kalangan masyarakat pra-sejahtera.
Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama Nataru, Bulog NTB telah menyiapkan strategi logistik berlapis. Seluruh armada dan fasilitas penyimpanan dimobilisasi penuh. Skema penyaluran telah dirancang agar distribusi dapat berjalan lancar tanpa hambatan, bahkan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang mungkin timbul pada periode Desember 2025 hingga Januari 2026. Kesiapan ini menjadi sorotan utama dalam berita terkini Lombok dan Nusa Tenggara Barat karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
Pesan Ketenangan Dari Bulog NTB
Dengan stok yang mencapai 167.644 ton, yang secara hitungan bahkan dapat memenuhi kebutuhan hingga 2027, Pimpinan Wilayah Bulog NTB menyampaikan pesan ketenangan kepada seluruh warga.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat NTB untuk tidak perlu khawatir apalagi melakukan panic buying. Stok beras kita sangat melimpah, jauh di atas ambang batas aman. Seluruh langkah antisipasi, mulai dari penguatan stok, menjaga kualitas, hingga percepatan distribusi SPHP dan Bantuan Pangan, telah kami siapkan secara maksimal. Bulog NTB berkomitmen penuh menjadi penjaga stabilitas pangan di Bumi Gora,” tegas Mara Kamin Siregar dalam keterangannya yang menjadi info penting Lombok hari ini dan beberapa hari ke depan.
Kini, dengan jaminan stok yang perkasa, fokus dapat beralih sepenuhnya pada perayaan yang penuh makna. Kesiapan Bulog NTB menghadapi Nataru 2026 menjadi bukti nyata keseriusan BUMN ini dalam mengawal ketahanan pangan nasional di tingkat regional. Masyarakat NTB dijamin dapat menikmati hidangan khas Natal dan Tahun Baru dengan tenang, ditemani oleh beras lokal berkualitas yang melimpah ruah di gudang Bulog NTB.
