portalberitalombok.net – Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menegaskan statusnya sebagai gudang talenta atletik nasional. Tak hanya meraih prestasi di ajang nasional, sejumlah atlet asal NTB juga berhasil mencatatkan diri sebagai pemegang rekor nasional—torehan prestasi membanggakan yang mengharumkan nama daerah dan Tanah Air.
Sprinter andalan NTB, Lalu Muhammad Zohri (kelahiran 1 Juli 2000), telah dua kali memecahkan catatan nasional di nomor sprint.
Rekor 100 m: 10,03 detik yang diraih di Osaka, Jepang pada 2019—menjadikannya pelari tercepat Indonesia saat ini.
Rekor 200 m: 20,81 detik, juga dicatat sama di 2019.
Pada PON XXI Aceh–Sumut 2024, Zohri meraih emas nomor 100 m dengan waktu 10,19 detik, memecahkan rekor PON yang sempat bertahan sejak 1989.
Dengan torehan ini, Zohri bukan hanya juara PON, tetapi juga menambah medali emas NTB serta mempertegas posisinya sebagai sprinter terbaik Indonesia.
Sapwaturrahman, atlet lompat jauh putra NTB, mencatatkan lompatan sejauh 8,09 meter yang menjadi rekor nasional sejak 2018.
Prestasi ini mengukuhkannya sebagai salah satu pelompat jauh terbaik di tanah air.
Di PON 2024, Sapwa juga tampil gemilang. Ia merebut medali emas lompat jauh putra dengan jarak 7,69 m, memecahkan rekor PON sebelumnya (7,64 m).
Selain lompat jauh, Sapwaturrahman juga aktif di nomor lompat jangkit. Ia pernah meraih emas dan mencatatkan lompatan 15,48 m di PON Papua 2021, meskipun belum melewati rekor lama 15,91 m. Namun, rekor nasional lompat jangkitnya saat ini adalah 16,21 m pada 2019.
Dua atlet ini menjadi ikon pembinaan olahraga lokal, menginspirasi generasi muda NTB untuk menekuni atletik lebih serius.
Mesin Prestasi di PON & SEA Games Berkat mereka, NTB mencatatkan puluhan medali emas di PON 2024—Zohri dan Sapwa menyumbang paling banyak dari cabang atletik.
Rekor nasional Zohri (100 m & 200 m) mengangkat dirinya ke level Asia Tenggara dan internasional. Sapwa menargetkan perbaikan rekornya dan membuka peluang tampil dipentas dunia.
Pembinaan terstruktur: Fasilitas latihan di Manado, dll, dan pelatih elit mendukung peningkatan performa. Dukungan finansial: Pemerintah daerah (KONI NTB, Pemprov NTB) memberikan beasiswa dan dana kompetisi. Regenerasi atlet muda: Prestasi Zohri dan Sapwa memotivasi lahirnya bibit atlet baru NTB. Atlet-atlet NTB telah membuktikan kualitasnya lewat rekor nasional:
Lalu Muhammad Zohri: Rekor nasional lari 100 m (10,03) dan 200 m (20,81).
Sapwaturrahman: Rekor nasional lompat jauh (8,09 m) & lompat jangkit (16,21 m).
Keberhasilan mereka bukan kebetulan—melainkan hasil kerja keras, dukungan institusional, dan pembinaan yang konsisten. NTB semakin dipandang sebagai kawasan penghasil atlet atletik kelas dunia, dengan dua penjabat rekor nasional sebagai bukti nyata. Semangat juara mereka menjadi sumber inspirasi bagi atlet muda Indonesia, dan menjadi modal penting memperkuat prestasi nasional maupun internasional ke depan.
